Demokrasi Kapitalis

Foto: Kanda Arif Cheguevara

         Sekarang mari kita awali dengan sistem demokrasi kapitalis, sistem yang melemparkan sebentuk ketidakadilan dalam kehidupan ekonomi, kediktatoran dalam intelek, Dan apa-apa yang terkait denganya, menyerahkan kendali-kendali pemerintahan dan pengaruh kepada suatu kelompok yang berkuasa, yang mengantikan para pendahunya, namun memainkan peranan sosial yang sama saja, dengan pola baru.

        Demokrasi kapitalis di landaskan suatu kepercayaan yang tidak terbatas pada suatu individu, dan bahwa kepentingan-kepentingan pribadinya secara otomatis menjamin secara Alamiah, kepentingan Masyarakat dalam berbagai lapangan, dan bidang, bahwa gagasan didirikanya pemerintahan hanyalah untuk memproteksi individu dan kepentingan pribadinya, karena itu, maka pemerintahan tidak boleh melampaui tujuan ini dalam ruang lingkup Aktivitas aktualnya.
        Demokrasi kapitalis bisa di rangkumkan deklarasi ke empat norma kebebasan: Kebebasan politik, ekonomi, intelektual, dan kebebasan pribadi. Kebebasan politik membolehkan setiap suara individu untuk di dengar dan setiap pandangan untuk di hargai dalam menetapkan kesejahteraan umum bangsa, perencanaan, pembangunan, dan penunjukan para pejabat yg terkait guna menjaga kebebasan tersebut. Karena keseluruhan sistem bangsa dan orang yang memerintah terkait langsung dengan kehidupan setiap individu memiliki hak berpartisipasi di dalam sistem maupun organ pemerintahan dan ikut membantunya.
        Mengingat persoalan sosial, sebagai mana yg di kupas sebelumnya, entah itu masalah hidup atau mati, kebahagiaan atau kesengsaraan penduduk yang di kenakan hukum-hukum dan peraturan-peraturan umum, kiranya lumrah untuk tidak mengijinkan seorang individu atau sekelompok bagaimanapun juga situasinya, mengatasi sendiri masalah sosial selagi belum ada orang atau sekelompok yang memiliki tujuan murni dan pikiran yang bijaksana muncul melampaui kecendrungan-kecendrungan dan kelemahan -kelemahannya.
        Oleh karena itu, mesti ada persamaan yg benar-benar dalam hak politik hak-hak politik seluruh warga. Karena mereka semua adalah agama dalam memikul akibat-akibat dari isu-isu sosial dan sama-sama mematuhi tuntutan2 perancangan dan pelaksanaan wewenang. Dalam pelaksanaan ini di tegakanlah hak hak untuk menyampaikan suara dan prinsip pemilihan umum yang menjamin bahwa orang yang memerintah itu, dalam semua wewenang dan jabatanya memperentasikan mayoritas penduduk.
        Kebebasan ekonomi didasarkan kepercayaan terhadap ekonomi bebas, yang di atasnya di bangun kebijaksanaan pintu terbuka seluruh pintu dan menyediakan semua lapangan bagi rakyat dalam bidang ekonomi. Dengan demikian, masing-masing orang bebas individu bebas untuk mempunyai kebutuhan konsumsi ataupun produksi. Kepemilikan produktif seperti itu, yang mendongkrak penumpukan kapital besar-besaran tampa batas, sama-sama di perbolehkan bagi setiap orang. Masing-masing individu mempunyai kebebasan mutlak guna memproduksi dengan norma atau metode apapun, menumpuk menambah, dan memperbanyak kekayaannya demi kepentingan dan keuntungan pribadinya sendiri.
        Kebebasan intelektual artinya bahwa orang mesti bebas mempercayai doktrin-doktrin dan kepercayaan-kepercayaan selaras dengan penalaran mereka sendiri atau apa saja yg di ilhamkan oleh kesenangan dan kecenderungan mereka, tampa halangan yang berarti dari Otoritas. Pemerintah tidak semestinya merampok individu manapun juga dari kebebasan ini, tidak boleh pula mencegahnya untuk menjalankan haknya dalam menyebabkan gagasan-gagasan dan kepercayaan-kepercayaanya, serta mempertahankan perspektif -prespektif dan penalaranya.
        Kebebasan pribadi mengekspresikan kebebasan manusia dalam perilakunya, dari berbagai Macam tekanan dan pembatasan. Oleh karena itu ia berhak mempunyai kehendaknya sendiri dan (kebebasan untuk) meningkatkanya sesuai dengan hasrat-hasrat pribadinya, kecuali sekiranya prilaku-perilaku itu bertabrakan dengan hak orang lain atas tingkah laku mereka sendiri juga. Batas akhir yang di dalamnya kebebasan pribadi seseorang mesti berhenti adalah kebebasan orang lain.sebagai si individu tidak merugikan kebebasan orang lain, tidak menjadi persoalan untuk membatasi cara hidup yg di sukainya, mengikuti adat kebiasaan, tradisi, Upacara-upacara, dan ritus-ritus yg mereka nilai sesuai lantaran ini merupakan persoalan pribadi yg sesuai dengan wujudnya dengan cara bagai manapun yang di sukainya.
        Menurut paham kapitalisme, kebebasan agama yang di teriakanya semata-mata suatu ekspresi kebebasan pribadi dlm aspek doktrin-doktrin dan tingkah laku. Dari ekspresi ini, kita dapat menarik kesimpulan: Garis besar intelektual dari sistem tersebut.
        Kepentingan-kepentingan Masyarakat di kaitkan dengan kepentingan-kepentingan individu, lantaran individu adalah basis yang diatasnya sistem sosial mesti di letakan. Pemerintah yang baik adalah aparat yg memberikan pelayanan dan keuntungan bagi individu dan alat yang kuat guna memelihara dan menjaga kepentingan-kepentinganya.
        Begitulah prinsip-prinsip dasar Demokrasi kapitalis, yang untuk nya terjadi revolusi dan banyak bangsa dan rakyat berjuang untuk memperolehnya di bawah pimpinan para pemukanya, yang dalam memaparkan dan memperinci kebaikan-kebaikanya, melukiskanya sebagai surga dan penuh berkat dan kebahagiaan serta kandungan-kandungan aspirasi, rahmat, dan kemuliaan, dan kekayaan mutu sistem yang sudah mengalami perbaikan-perbaikan tetapi perbaikan-perbaikan itu tidak lah pernah menyentuh jantung persoalanya, dan siap mempertahankan prinsipnya yang terpenting.




ditulis oleh: 
Kanda Arifuddin
disunting oleh: 
dipublikasikan Ulang oleh: 
Sekretaris Umum HMI KIP UMM

 

Komentar