Foto: Muhammad Rifki Kurniawan |
Pendahuluan
Alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi (Binatang,Tumbuhan).Dari beberapa waktu yang lalu sering kali mendengar pemberitaan kerusakan alam hingga pemburuan binatang liar.Hutan kini semakin menipis populasi nya di karenakan penebangan liar dan pemburuan habitat hewan padahal sudah tertera pada undang undang bahwasanya hewan yang berada di hutan memiliki status perlindungan tetapi sekarang ini hewan menjadi target pemburuan oleh oknum manusia [1].Kasus kasus terkait alam sudah sering di jumpai akan polusi industri hingga masalah sampah , banyak kritikan atas tindakan manusia namun sebatas kritik hingga layu di telan waktu , manusia yang menjadi aktor di bumi pada dasarnya sebuah keseimbangan alam bisa terwujud ,apabila manusia nya sudah cukup [2]. Sebuah permasalahan kini seperti bencana yang tumpul tidak ada solusi,namun permasalahan bisa di atasi jika Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mengerti tentang Ilmu Pengetahuan Alam.Belajar tentang Alam juga memelurkan sebuah efisien dalam pembelajaran.Dengan belajar yang efisien tentunya tidak hanya pada ruang kelas dan terlampir di buku tetapi ,belajar bisa dilakukan dan lebih efektif apabila dilakukan pada lapangan untuk bisa mengetahui apa yang telah dimaksudkan pada pembelajaran di kelas.[3]
Belajar alam
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Secara kemanusian belajar merupakan kebutuhan untuk melangsungkan hidup dengan bekal Ilmu Pengetahuan,oleh karena itu Negara Republik Indonesia mewajibkan belajar di bangku sekolah selama 12 tahun (Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2014).Dalam pembelajaran di bangku sekolah sudah terlampir dan menetapkan ,atas mata pelajaran (MAPEL) yang harus di pelajari ,seperti Ilmu Pengetahuan Sosial,Ilmu Pengetahuan Alam.Dari segi belajar dalam sekolah sudah di cantum kan beberapa mapel di atas , maka mapel tersebut wajib di pelajari dan di pahami sebagai bekal untuk bermasyarakat,sehingga peserta didik bisa melakukan pada kesehariann nya.
Alam sering kali dikaitkan tentang gunung dan lautan ,tetapi alam adalah sebuah lingkungan makhluk hidup.Belajar Ilmu Pengetahuan Alam memiliki dua metode yakni,belajar dalam kelas dan belajar dalam luar kelas (Lapangan),karena alam tidak bisa di lihat hanya dalam kertas dan tugas ujian sekolah,namun alam bisa di pahami serta ada tindakan INPUT dan OUTPUT .Belajar lebih jelas dan kondusif apabila peserta didik memiliki tugas nya masing masing ,sehingga pengajar bisa memantau progresivitas peserta didiknya.Belajar tentang alam aslinya sangat mudah sekali ,contoh nya : mengajak murit untuk menanam pohon , mengajak murit untuk membersihkan sampah , mengajak murit untuk camping , karena ilmu akan berkesinambungan apabila terjadi tindakan dan pengalaman (EMPIRIK).
Belajar Kehidupan
Kehidupan adalalah objektif yang terdiri atas organisme makhluk hidup (Lautan dan Daratan) serta memiliki fungsi dan tugas yang berkesinambungan. Belajar kehidupan adalah cara untuk mengenal lingkungan , peralihan abab dari masa lampau ke pada sekarang abad 20 sudah banyak kemajuan sehingga mempengaruhi kehidupan yang ada. Lingkungan Sosial dan Lingkungan Alam memiliki kesinambungan erat , karena sebuah duniawi terdiri atas ekosistem nya , keberlangsungan hidup ,tumbuhan,hewan,manusia sangat berkaitan ,apabila ketiga ekosistem tersebut hilang maka sumber duniawi pun hilang.
Manusia dalam sebuah sosial tentunya akan memiliki interaksi kepada manusia yang lain. Dalam interaksi manusia harus memiliki kategori . Belajar kehidupan memelurkan sebuah pengkelompokan ,di karenakan kelompok akan memberikan nilai progresivitas output dan input. Pengkelompokan manusia bisa di sebut komunitas ,untuk melakukan segala bentuk kerelevan . Untuk berkesinambungan tentunya komunitas yang di bentuk manusia akan memiliki sebuah Program . Pada dasarnya komunitas yang berfokus kepada Alam serta lingkungan hidup akan memiliki 3 opsi yang berlandaskan persoalan material lingkungan yaitu : Kerusakan = harus di atasi untuk tidak rusak kembali , Kekurangan = di bantu agar tercukupi ,kelebihan = harus di bagikan agar merata dan stabil .Dari ketiga opsi diatas merupakan sebuah bentuk efisien, sebagaimana ilmu intelektual akan di langsungkan dan pembelajaran siswa sekolah maupun masyarakat akan sama sama berkesinambungan ketika merekan akan melakukan tindakan yang bersifat Lingkungan hidup.
Gagasan diatas merupakan rangkaian dari , IMAN ,ILMU ,AMAL. Mari songsong kehidupan dengan belajar dan aksi nyata karena banyak saudara kita membutuhkan kita . Yakinkan dengan iman ,Usakan dengan ilmu ,Sampaikan dengan Amal ,YAKIN USAHA SAMPAI.
Referensi
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
ditulis oleh:
Muhammad Rifki Kurniawan
disunting oleh:
-
dipublikasikan Ulang oleh:
Sekretaris Umum HMI KIP UMM
Komentar
Posting Komentar