Menulis Itu Asik Bersama S Davinci

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Halo semunya dan selamat sore menjelang malam hihihi,....

    Sore ini, Mimin mau berbagi beberapa hasil karya dari Kader kebanggaan HMI KIP UMM saat mengikuti kajian kepenulisan bersama penulis novel ternama, Sultan Syafiq atau yang lebih dikenal sebagai S Davinci, nama penanya. So, saat kajian kepenulisan itu,  S Davinci meminta para peserta untuk membuat tulisa tentang, kalau MImin gak slaah ingat itu, ada tiga hal yang harus mereka tuliskan dan meramunya menjadi satu paragraf cerita yang bagus.

    Nah, Mimin akan kasih nomor ya tulisan yang sudah Kader HMI KIP UMM buat. Check it out!

  1. Terimakasih telah hadir dalam kesendirianku, mengubah hari-hariku yang hitam kelam menjadi bermakna dan penuh warna. Jiwa yang terasa sepi perlahan mulai terisi, namun aku terlalu terbuai rupanya, hingga tak ada hari yang terlewati tanpa dirimu. Ya aku memang terlalu bahagia hingga akhirnya tanpa kusadari dirimu perlahan pergi dan lari tanpa ada kejelasan yang pasti.
  2. Cinta itu relasi mulia, ia hadir ketika jiwa sedang membutuhkan. Ia menyatukan dua jiwa yangbselama ini terpisah oleh ruang dan waktu. Ia tak akan pernah berlari saat kondisi jiwa mulai menghitam, karena hitamnya persoalan jiwa tak akan membuatnya lari sebab ia hadir sebagai penerang jiwa. 
  3. Apa yang di sampaikan angin malam itu, membuat jiwa seakan tak tenang. Rasa penasaran mulai menghantui, ingin menerobos segala hal yang ada di hadapanku, berlari meninggalkan semua yang membuatku tak nyaman, dari hitam putih kehidupan yang kujalani saat itu. 
  4. Malam itu gelap terasa mendekap. Menyekap dalam kesunyian malam. Bersama pergimu, jiwaku seolah menemui ragu, saat rasaku mulai menggebu, kau pergi sejauh itu. Inginku lari mengejar sosokmu, tapi jejakmu tak lagi mampu ku rengkuh. Kini bayangmu hitam, bagai gelapnya ruang yang tak lagi terisi sosok yang kuharapkan.
  5. Si hitam manis memukulku dengan keras, wajahku membengkak melebam kebiruan. Saat itu aku sadar bahwa aku salah, aku harus lari dari kesalahanku dan membersihkan jiwaku dari kotoran. Dia berkata "woy cok!!! Dasar maling" balasku "maaf mas, aku lapar belum makan 3 hari".
  6. Berbeda memang, sia-sia kau menghasutku keras, ia adalah hitam yang merangkul semua warna, sedangkan aku adalah warna kusam yang mendambanya. Pernah inginku berlari, jantungku tak kuat menatap matanya membuat jiwaku terus mendamba tanpa tahu cara berhenti.
  7. Kala hati tak sejalan dengan pikir hingga perasaan dan jiwa beradu getar, saat raga mulai tunjukkan getar itu, jiwa ini kian merasakan pudar. Tak lagi kurasakan gempar yang dulu pernah memberikan getar itu. Hingga kini hitam yang selalu hadir untuk mengisi ruang hampa. Jauh dari hati yang pernah sejalan dengan pikir, kini ia hadir untuk mengukir pelik di hati. Akhir dari apa yang dulu pernah ku ukir, perlahan aku mulai berpikir ini waktunya aku lari pergi melipir di hamparan pikir.
  8. Terkadang seringnya kita melihat dan melalui hitamnya aspal yang menyelimuti jalan-jalan sehingga kita menganggap bahwa permasalahan yang diberikan oleh tuhan kepada kita adalah seauatu hal yang akan mempengaruhi jiwa kita. Padahal, pada hakikatnya permasalahan yang datang seharusnya dilawan dan diselesaikan, bukan malah berlari dalam ketidakpercayaan dan ketidakoptimisan.
  9. Aku hanya berlari sekencang mungkin, entah harus kemana aku berlari. Yang hanya di fikiranku hanya lari dari segala kericuhan yang ada di kehidupan ini. Aku hanya bisa menangis ketika teringat apa yang sudah terjadi seolah-olah jiwaku enggan menengok kebelakang lagi, semua terlihat hitam. Tangisku pecah ketika aku sudah mulai lelah untuk berlari.
  10. Malam datang begitu cepat, rinduku pun juga selalu datang dengan cepat, berniat untuk menyingkirkan sebuah rindu yang selalu mengganggu, namun jiwa dan raga tidak bisa menolak hal itu. Butiran air mata jatuh membasahi pipi yang terlihat sayu, ingin rasanya berlari meninggalkan kenyataan ini yang hitam kelabu.
  11. Wahai kamu, kamu yang disana jauh dari jiwaku dan saat ini hatiku tak tahu lari kemana. Aku tak tau jiwaku saat ini hilang arah entah kemana. Seketika duniaku sangatlah berbeda. Seketika duniaku hitam kelabu yang tak ada sedikitpun cahaya yang menerangi jiwa 
  12. Aku terlahir sebagai manusia yang keliru dalam kemanusiaanku di dalam jiwaku aku dihantui rasa takut. Bayang-bayangku melampaui gerakanku, tindakanku, rasanya aku ingin lari dari kenyataan yang senantiasa mengelabuhi pandanganku. Hidup terasa tak berwarna seolah hanya warna hitam yang dipandang jelek, hitam yang dimaknai gelap dan gelap memaknai kesunyian mengartikan hampa. Namun warna hitam tak dapat di hubungkan atau di campurkan dengan warna yang lain.
Oooookay, gimana hasil tulisan dari mereka?
Are those good?
Yes?
Yes?
Yes?
Ofcourse, sudah kelihatan banget kan, komposisi tulisannya. Hihihi

Thank you teman-teman kader yang sudah mengikuti kajian kepenulisannya ya.
See you!

Wassalaamu'alaikum Warahmatulaahi Wabarakaatuh.




ditulis oleh:
Bidang KPP
disunting oleh:
Yunda Anissatul Walid
dipublikasikan oleh:
Sekretaris Umum HMI KIP UMM

Komentar