Problematika Pembelajaran DARING (Dalam Jaringan)

Problematika Pembelajaran DARING (Dalam Jaringan)
Foto: Shofia, penulis

    Berlakunya kebijakan pemerintah mengenai psbb di beberapa daerah dan peringatan social distancing menyebabkan beberapa sekolah ditutup sementara dan memilih untuk melaksanakan pembelajaran daring atau online. Beberapa tempat dengan listrik yang memadai dan fasilitas belajar yang cukup baik dari orang tua maupun yang ditanggung oleh sekolah, pembelajaran online tentu saja bukanlah sebuah pilihan yang buruk. Namun, dampak yang dirasakan oleh beberapa guru di desa saya dan disektira saya tentu saja jauh berbeda. Pelaksanaan pembelajaran online untuk siswa yang berada di desa dengan berbagai keterbatasan, seperti listrik, hp, dan sinyal adalah contoh dari beberapa kendala yang saat ini tengah dirasakan oleh beberapa guru khususnya guru sekolah dasar. 
    Listrik memang sudah mulai merata meski di beberapa jalur masih ada yang menggunakan sistem jadwal, contohnya seperti listrik akan mati setiap jam 5 sore dan kembali menyala jam 8 malam. Meskipun sebenarnya hal ini sedikit menghambat proses belajar mengajar, tentu rasanya tidak mengurangi rasa syukur masyarakat, karena setidaknya listrik sudah bisa masuk ke daerah tersebut. selain masalah kecil terkait listrik, beberapa siswa juga berkendala dengan hp. Tidak semua siswa diberikan fasilitas handphone oleh orang tua. Bahkan sebagian orang tua masih belum menggunakan hp dan sebagian orang tua yang lain masih menggunakan handphone yang belum dilengkapi dengan fitur canggih (masih menggunakan handphone yang hanya bisa melakukan telepon dan SMS). Hanya beberapa diantara mereka yang menggunakan handphone. Bagi sebagian orang tua yang lain, mereka merasa anak mereka yang masih SD belum bisa untuk diberi kepercayaan menggunakan hp dengan berbagai alasan, salah satunya adalah rawan akan candu bermain game dan khawatir akan dampak negatif dari internet. Di saat pandemi seperti ini, orang tua mau tidak mau harus meluangkan waktu antara bekerja dan mengawasi anak mereka dalam penggunaan hp dan Internet karena guru akan mengirimkan materi pembelajaran serta tugas melalui hp (What's App). Disaat pandemi seperti ini pula, kendala baik dari segi ketersediaan listrik, penggunaan hp dan sinyal adalah salah satu kombinasi komplit yang dapat menghambat kelancaran aktivitas belajar mengajar oleh tenaga pendidik. Pengalaman dari beberapa guru yang ada disekitar saya adalah kesulitan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik melalui hp. 
    Sebagian orang tua ada yang masih belum bisa membeli hp (android) yang memberikan fasilitas secanggih sekarang dan sebagian yang lain sanggup membeli hp namun tidak menggunakan hp canggih, dan yang lainnya masih belum bisa menggunakan hp, meski di zaman modern ini. Disaat seperti ini, hp adalah salah satu benda dengan segala fungsi beragam salah satunya kemudahan penyampaian materi pembelajaran dan tugas. Namun apa boleh buat? Bagi mereka yang kesulitan belajar hp (android), para guru terpaksa harus mengunjungi rumah dan menjelaskan maksudnya kedatangan berkaitan dengan proses pembelajaran. Sampai sini, kendala kedua berupa hp dan sinyal yang belum memadai. Proses pengiriman materi dari guru ke orang tua siswa begitu sulit karena sinyal yang sangat terbatas, meski orang tua sudah menggunakan simcard yang "dikatakan" adalah simcard terbaik dengan sinyal yang selalu ada, tidak cukup juga. Namun, para guru pun sudah sangat bersyukur setidaknya dengan adanya orang tua yang paham penggunaan hp android dan dilengkapi dengan What's App saja, sudah sangat bersyukur meski harus bersusah payah mencari sinyal dan pesan akan diterima oleh penerima pesan sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, namun setidaknya hal ini dapat mengurangi rasa lelah mereka mengunjungi rumah-rumah untuk menyebarkan materi pelajaran kepada orang tuanya yang belum paham penggunaan hp dan keterbatasan sinyal. Begitu besar pengorbanan para guru dalam mencerdaskan para siswa dan begitu besar rasa sayang mereka akan para penerus bangsa.







ditulis oleh:
Yunda Shofia Ai Nurhidayah 
disunting oleh:
Yunda Anissatul Walid
dipublikasikan oleh:
Sekretaris Umum HMI KIP UMM

Komentar